19 Minutes to Live - Helicopter Combat in Vietnam

19 Minutes to Live - Helicopter Combat in Vietnam

Sejarah Jika Indonesia merdeka tahun 1945 mengapa masih ada pemberontak di berbagai daerah?

(jangan ngasal)​

Jika Indonesia merdeka tahun 1945 mengapa masih ada pemberontak di berbagai daerah?

(jangan ngasal)​

Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 sesudah berada dalam genggaman kekuasaan VOC dan pemerintahan Belanda selama 350 tahun, ditambah pendudukan Jepang selama Perang Dunia II.

Tetapi setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Belanda mengobarkan perang untuk berusaha kembali menguasai Indonesia.

Perang itu menewaskan 300.000 orang Indonesia dan sekitar 6.000 korban orang Belanda.

Di Indonesia, identitas nasional dibangun seputar sentimen anti-kolonial. Sejarah kekejaman Belanda diajarkan dan didiskusikan. Publik Indonesia memperhatikan perkembangan di Belanda ketika pengadilan di sana pada 2011 menetapkan Belanda harus meminta maaf untuk pembantaian tahun 1947 di Rawagede—dan ketika gambar eksekusi mengemuka pada tahun 2012. Di Indonesia kekerasan Indonesia terhadap Belanda kurang ditekankan, tetapi

diabaikan.

Kebebasan yang harus dibayar

Perang Kemerdekaan Indonesia 1945-1949 berakhir dengan ditandatanganinya perjanjian kemerdekaan yang dimediasi komunitas internasional yang mengharuskan Indonesia mengambil alih utang pemerintah Hindia Belanda Timur.

Indonesia harus membayar 4,3 miliar gulden kepada Belanda demi kemerdekaannya. Pembayaran ini berlanjut hingga 2002.

Perjuangan untuk keadilan bersejarah bagi Indonesia berlanjut hari ini. Salah satu ekspresi perjuangan itu terlihat pada Hari Peringatan Nasional di Belanda setiap 4 Mei, ketika Belanda memperingati korban Perang Dunia II dan sesudahnya. Tanggal 4 Mei diperingati dengan upacara, dua menit mengheningkan cipta, dan peletakan karangan bunga oleh raja dan ratu Belanda.

Orang Indonesia yang berperang melawan Belanda dan terbunuh dalam perang ‘45 -'49 tidak diperingati dalam upacara ini, padahal Belanda secara resmi mengakui mereka sebagai bagian Belanda saat itu.

Publikasi “De Doden Tellen” (“Menghitung Orang Mati”) yang dirilis komite Hari Peringatan Nasional Belanda menunjukkan betapa tidak konsistennya cerita resmi Belanda. Publikasi tersebut menyebut konflik sebagai “tindakan penegakan hukum” sementara secara bersamaan menggunakan bahasa “penaklukan” militer.

“Selama berlangsungnya apa yang disebut tindakan penegakan hukum, Belanda menaklukkan berbagai wilayah dan menyatakan mereka sebagai wilayah Belanda sekali lagi,” demikian ditulis di publikasi tersebut.

Belanda ingin menganggap orang-orang yang mereka bunuh sebagai bagian Belanda, supaya tidak dianggap melakukan kejahatan perang. Tetapi pada saat yang sama tidak memperingati kematian mereka.

Alasannya? Pemisahan atas dasar ras.

Kolonialisme Belanda tidak memberikan kewarganegaraan kepada orang Indonesia asli. Sekarang, 70 tahun kemudian, kebijakan apartheid kolonial yang memisahkan, merugikan, dan merendahkan satu ras demi kepentingan ras lainnya tetap berlaku setelah kematian.

kesimpulan nya Kemerdekaan Indonesia tidak diakui.

Alasan masih ada perlawanan terhadap penjajah setelah proklamasi adalah karena banyak pihak asing yang tidak menyetujui dan tidak mengakui kemerdekaan Indonesia.

Alasan masih ada perlawanan terhadap penjajah setelah proklamasi adalah karena banyak pihak asing yang tidak menyetujui dan tidak mengakui kemerdekaan Indonesia.Selain itu, keberadaan tentara penjajah yang tersisa membuat mereka ingin kembali berkuasa di Indonesia.

Alasan masih ada perlawanan terhadap penjajah setelah proklamasi adalah karena banyak pihak asing yang tidak menyetujui dan tidak mengakui kemerdekaan Indonesia.Selain itu, keberadaan tentara penjajah yang tersisa membuat mereka ingin kembali berkuasa di Indonesia.Hal ini dapat dibuktikan ketika Sekutu mulai mengambil alih daerah kekuasaan Jepang pasca-berakhirnya Perang Dunia II.

[answer.2.content]